Ketahanan Nasional
Prospek Pendidikan Militer di Indonesia
Pendidikan merupakan suatu pembelajaran yang dilakukan
untuk mendapatkan suatu ilmu tertentu. Pendidikan tidak hanya mengenai
pembelajaran yang dilakukan di sekolah, di sebuah lembaga, dan juga di sebuah perguruan
tinggi saja. Seperti halnya pendidikan dalam upaya untuk bela negara merupakan
hal yang sangat penting dilakukan, sebagai contoh yaitu pendidikan milliter.
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Negara Korea, Amerika Serikat, dan
Israel, mereka bahkan melakukan wajib militer kepada seluruh warganya. Hal ini
mereka lakukan agar pertahanan yang mereka miliki menjadi semakin tangguh
bahkan kekuatan militer mereka juga menjadi sangat ditakuti.
Menurut sejarahnya kemerdekaan di Indonesia sendiri tidak
luput dari agresi militer yang juga sudah di bentuk dari dahulu, sebagai contoh
yaitu Badan Keamanan Rakyat (BPR). Namun pada zaman dahulu belum ada senjata
yang memadai sehingga prajurit-prajurit yang terlibat dalam perang melawan para
penjajah dengan mudah di kalahkan oleh penjajah. Seiring berjalannya waktu,
militer di Indonesia sendiri mengalami perubahan yang sangat drastis yang
sekarang lebih dikenal dengan sebutan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pemerintah
Indonesia berencana untuk membuat komponen sebagai cadangan militer, agar
misalnya pada saat perang terjadi dan komponen utama yaitu TNI, kemudian
Polisi, dan badan militer lainnya sudah habis, maka dengan siap rakyat
Indonesia juga bisa terlibat dalam perang tersebut. Di Indonesia sendiri telah
di buat Rancangan Undang-Undang (RUU) Komponen Tenaga Cadangan Militer. Jika
RUU itu disahkan, maka warga Indonesia harus siap mengikuti wajib militer,
ungkap Joko Widodo. (Tempo.co diakses pada 19 Mei 2015, Pukul 12.30).
Segala
upaya yang dilakukan di dalam hal pendidikan militer tersebut agar dapat
membuat memperkuat Ketahanan Nasional di Indonesia ini. Selain itu pendidikan
militer yang dilakukan juga dapat membentuk kedisiplinan dan juga membentuk
sikap mental yang kuat serta dapat membentuk karakter yang tegas, cepat dan
tanggap dalam kondisi apapun. Dengan demikian diharapkan seluruh Rakyat
Indonesia bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut. Di dalam penyelenggaraan
kegiatan tersebut, masih banyak juga pihak yang tidak mendukung. Dari segi
finansial banyak anggaran dana yang perlu di keluarkan sebab banyaknya jumlah
Warga Negara Indonesia ini. PBB juga menolak terhadap kegiatan wajib militer
tersebut, dengan alasan melanggar Hak Asasi Manusia dan PBB menganggap
penyelesaian konflik antar suatu Negara tidak harus dilakukan dengan angkat
senjata atau perang.
Pertahanan
yang kuat merupakan kebanggaan tertentu bagi suatu Negara, oleh karena itu
seluruh element rakyat yang ada didalamnya harus ikut terlibat menjaga keutuhan
Bangsa dan Negaranya. Semua Negara di dunia pasti tidak mengingikan perang
terjadi, karena akibat perang tersebut justru banyak menimbulkan kerugian. Sebagai
antisipasi wajib militer boleh saja dilakukan, namun jangan sampai menjadikan
kesombongan dan membuat ulah akibat kebesarannya tersebut. Mari ciptakan
kedamaian, kesatuan dan kebersamaan, untuk membentuk kerja sama bukan untuk
suatu permusuhan.
Daftar Pustaka
http://nasional.tempo.co/read/news/2013/06/04/078485746/Jokowi-Setuju-Wajib-Militer-Ini-Untung-Ruginya,
diakses pada 19 Mei 2015, Pukul 12.30 WIB.
Komentar
Posting Komentar