Industri
INDUSTRI
A.
Pengertian
Industri
Industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari
usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu
sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan
tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis
ekonomi, budaya, dan politik.Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu
industri barang dan industri jasa.
Industri barang merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi
barang setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan
berbagai jenis barang, seperti pakaian, sepatu, mobil, sepeda motor, pupuk, dan
obatobatan.
Industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang dengan cara
memberikan pelayanan jasa. Contohnya, jasa transportasi seperti angkutan bus,
kereta api, penerbangan, dan pelayaran. Perusahaan jasa ada juga yang membantu
proses produksi. Contohnya, jasa bank dan pergudangan. Pelayanan jasa ada yang
langsung ditujukan kepada para konsumen. Contohnya asuransi, kesehatan, penjahit,
pengacara, salon kecantikan, dan tukang cukur.
B.
Perkembangan
Industri
Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah
mata pencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu,
dan nelayan di zaman purba, manusia tinggal menetap, membangun rumah, dan
mengolah tanah dengan bertani, dan berkebun serta beternak. Kebutuhan mereka
berkembang misalnya untuk mendapatkan alat pemetik hasil bumi, alat berburu,
alat menangkap ikan, alat bertani, berkebun, alat untuk menambang sesuatu,
bahkan alat untuk berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang, dan juru
timbul sebagai sumber alat-alat, dan barang-barang yang diperlukan itu. Dari
situ mulailah berkembang kerajinan, dan pertukangan yang menghasilkan
barang-barang kebutuhan. Untuk menjadi pengrajin, dan tukang yang baik diadakan
pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajinan, dan pertukangan
di Eropa dibentuk berbagai gilda (perhimpunan tukang, dan juru sebagai cikal
bakal berbagai asosiasi sekarang).
Pertambangan besi, dan baja mengalami kemajuan pesat pada
abad pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan bakar seperti batubara, minyak
bumi, dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi
permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan
pada pembuatan, dan perdagangan barang secara besar-besaran, dan massal pada
akhir abad 18, dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil (Lille,
dan Manchester) dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik
mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan pewarnaan dalam
pabrik-pabrik tekstil berkembang industri kimia, dan farmasi. Terjadilah Revolusi
Industri.
Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian
pabrik-pabrik produksi barang secara massal, pemanfaatan tenaga buruh, dengan
cepat melanda seluruh dunia, berbenturan dengan upaya tradisional di bidang
pertanian (agrikultur). Sejak itu timbul berbagai penggolongan ragam industri.
Industri dalam pengertian luas dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu sebagai berikut:
1. Industri primer, yaitu jenis industri yang langsung
mengambil komoditas ekonomi dari alam tanpa proses pengolahan, seperti
pertanian, pertambangan, dan kehutanan.
2. Industri Sekunder, yaitu industri yang mengolah bahan
mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Industri
sekunder dinamakan pula industri manufaktur atau pabrik.
Jenis-jenis industri selanjutnya dikelompokkan
berdasarkan jumlah tenaga kerja yang terlibat. Berdasarkan dari jenis itu,
industri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Industri
kecil, yaitu industri yang jumlah tenaga
kerjanya kurang dari 10 orang. Pada umumnya, industri kecil merupakan bentuk
industri rumah tangga.
2. Industri
sedang, yaitu
industri yang jumlah tenaga kerjanya berkisar antara 10-299 orang.
3. Industri
besar, yaitu
industri yang jumlah tenaga kerjanya lebih dari 300 orang.
Jenis-jenis industri juga dikelompokkan oleh Departemen Perindustrian yang mengelompokkan jenis industri ke
dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut:
1. Industri
kimia dasar, yaitu
industri yang bahan baku atau olahannya menggunakan bahan-bahan kimia.
Contohnya, industri semen, pupuk pestisida, kertas, bahan peledak, dan ban
kendaraan.
2. Industri
mesin dan logam dasar, yaitu
industri bahan dan produk dasar logam, perlengkapan pabrik, peralatan listrik,
dan kendaraan bermotor.
3. Aneka
industri, yaitu
kelompok industri yang menghasilkan barang barang untuk memenuhi kebutuhan
bermacam-macam kebutuhan masyarakat. Contohnya, industri makanan dan minuman,
aneka sandang, aneka kimia dan serat, serta aneka bahan bangunan.
4. Industri
kecil, yaitu
jenis industri rumah tangga.
REFERENSI
http://www.pengertianahli.com/2014/04/pengertian-industri-dan-jenis-industri.html
Komentar
Posting Komentar