Metode Pengumpulan Data Dalam Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data Dalam Metode Penelitian
A.              Metode Penelitian
Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting dalam keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan bagaimana cara yang diperoleh dalam mengumpulkan data, siapa sumbernya dan apa alat yang digunakan. Metode penelitian merupakan jalan atau cara-cara sistematik yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian. Wiranto Surahcmat menjelaskan “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya menguji serangkai hipotesa dengan menggunakan alat-alat teknik tertentu”.
Jenis sumber data merupakan mengenai asal usul dari mana data diperolah, apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh secara tidak langsung (data sekunder). Metode pengumpulan data merupakan suatu teknik atau cara ynag dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi, dan sebagainya. Sedangkan instrumen yang dipakai dalam pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, alat tersebut dapat berupa cek list, kuesioner (terbuka atau tertutup), pedoman wawancara, camera photo, dan lainnya.
Tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah kuesioner (angket), observasi, dan wawancara.
1.        Kuesioner atau Angket
        Kuesioner atau Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
2.        Observasi
        Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan kearah kejadian-kejadian yang spontan pada saat kejadian itu terjadi. Oleh karena itu, observasi merupakan pengamatan, maka observasi menggunakan alat indera sebagai alat yang utama. Teknik ini digunakanbila penelitian ditunjukkan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

3.        Wawancara
        Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data atau peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampelkecil teknik wawancara dapat diterapkan ssebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif). Wawancara terbagi atas wawancara terstrukur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lai yang dapat membantu kelancaran wawancara. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
            Dalam proses pengumpulan data diperlukan adanya etika agar pengumpulan data dapat berjalan dengan baik dan lancar. Beberapa isu etis yang harus diperhatikan ketika mengumpulkan data antara lain adalah:
1.        Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan memegang prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi responden merupakan salah satu tanggung jawab peneliti.
2.        Peneliti tidak boleh menggunakan hal yang tidak benar mengenai sifat penelitian kepada subjek. Dengan demikian, peneliti harus menyampaikan tujuan dari penelitian kepada subjek dengan jelas.
3.        Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak ditanyakan, dan jika hal tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka penyampaiannya harus diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada responden, dan memberikan alasan spesifik mengapa informasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
4.        Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak bileh dilanggar.
5.        Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan responden yang tidak mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
6.        Dalam studi lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan eksperimen setelah merekan berpartisipasi dalam studi.
7.        Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik secara fisik maupun mental
8.        Tidak boleh ada penyampaian data yang salah atu distorsi dalam melaporkan data yang dikumpulkan selama studi.

REFERENSI
Dr. Ir. Masyuri, MP & Dr. M. Zainudin, MA. Metodologi Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
repo.iain-tulungagung.ac.id/1320/4/BAB%20III%20skripsi.pdf









Komentar

Postingan Populer