Azas Pengetahuan Lingkungan
Azas-azas Pengetahuan
Lingkungan
1. Pengertian Azas Pengetahuan
Lingkungan
Definisi
azas merupakan suatu dasar atau hukum dasar yang telah ditetapkan. Pengertian
azas yaitu prinsip dasar yang menjadi acuan berpikir seseorang dalam mengambil
keputusan-keputusan yang penting. Azas juga dapat dikatakan sebagai titik
pangkal darimana sesuatu muncul dan dimengerti.
Pengetahuan
lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari tentang proteksi lingkungan dari
penyebab potensial aktivitas manusia, proteksi masyarakat dari pengaruh yang
merugikan dan peningkatan kualitas lingkungan untuk kesehatan serta kehidupan
yang layak bagi manusia. Azas pengetahuan lingkungan dapat disimpulkan menjadi
sesuatu yang mendasari bagaimana cara mengelola lingkungan hidup dengan sistematis
agar lingkungan tersebut tidak rusak dan tercemar.
2.
Macam-macam
Azas Pengetahuan Lingkungan
Azas-azas
pengetahuan lingkungan terdiri dari 14 azas. Berikut penjelasan dari
masing-masing azas tersebut.
AZAS
1 (HUKUM THERMODINAMIKA I)
Semua energi yang memasuki sebuah
organisme, populasi, dan ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan
atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain
tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Azas
ini termasuk dengan hukum thermodinamika I, yang sangat fundamental dalam
fisika. Azas ini dikenal sebagai hukum konversi energi dalam persamaan
matematika. Contonya yaitu banyaknya kalori, energi yang terbuang dalam bentuk
makanan diubah oleh jasad hidup, berkembang biak, menjalankan proses
metabolisme, dan yang terbuang sebagai panas.
AZAS
2
Tak ada system pengubahan energi
yang betul-betul efisien.
Azas
ini termasuk dengan hukum thermodinamika II yang menjelaskan bahwa energi yang
tidak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah
dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Sistem biologi menyatakan bahwa energi
yang dimanfaatkan dengan baik oleh jasad hidup dapat dipindahkan dan digunakan
oleh organisme hidup yang lain. Contohnya adalah primida makanan, tingkatan konsumen
yang paling bawah mendapatkan asupan energi yang banyak.
AZAS
3
Materi, energi, ruang, waktu, dan
keanekaragaman, termasuk kategori sumber daya alam.
Waktu
sebagai sumber daya alam tidak termasuk besaran yang berdiri sendiri. Misalnya
hewan mamalia dipadang pasir, pada musim kering tiba-tiba persediaan habis
dilingkungannya, maka harus berpindah kelokasi yang ada sumber airnya.
Keanekaragaman juga termasuk sumber daya alam, karena semakin beragam jenis
makanan suatu spesies semakin kurang bahayanya apabila menghadapi perubahan
lingkungan yang dapat memusnahkan sumber makanannya.
AZAS
4
Semua kategori sumber daya alam,
jika pengadaannya telah mencapai optimum,
pengaruh unit kenaikannya sering menurun
dengan penambahan sumber daya alam itu sampai suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tidak akan ada
pengaruh yang menguntungkan.
Semua
kategori sumber daya alam kenaikan pengadaan yang melampaui batas maksimum,
bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini merupakan termasuk
azas penjenuhan. Contonya adalah pada keadaan lingkungan yang sudah stabil,
populasi hewan atau tumbuhan cenderung naik-turun yang berarti bahwa akan
terjadi pengintensifan perjuangan hidup, bila persediaan sumber daya alam
berkurang.
AZAS
5
Azas ini terdapat dua hal penting,
pertama jenis sumber daya alam yang tidak dapat menimbulkan rangsangan untuk
penggunaan lebih lanjut, sedangkan yang kedua sumber daya alam yang dapat menimbulkan rangsangan
untuk dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat lebih lanjut.
Suatu
jenis hewan sedang mencari sumber makanan, kemudian didapatkan suatu jenis
tanaman yang melimpah dialam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya
kepada penggunaan jenis makanannya tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumber
daya alam merangsang kenaikan pendayagunaan.
AZAS
6
Individu dan spesies yang mempunyai
lebih banyak keturunan daripada saingannya,
cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
Azas
ini merupakan pernyataan teori Darwin dan Wallace. Mereka berpendapat bahwa
terdapat perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor
lingkungan fisik dan biologi. Timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga
timbul persaingan.
AZAS
7
Kemantapan keanekaragaman suatu
komunitas lebih tinggi di alam yang “mudah diramal”.
“Mudah diramal” adanya keteraturan yang
pasti pada pola faktor lingkungan pada suatu periode yang relatif lama. Terdapat fluktuasi turun naiknya kondisi
lingkungan disemua habitat, tetapi
mudah dan sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke habitat lain.
Mengetahui
keadaan optimum pada faktor keadaan tersebut, maka perlu diketahui berapa lama
keadaan tersebut dapat bertahan. Pada azas ini arti kata “mudah diramal” adalah
adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan dalam suatu periode
yang relatif lama.
AZAS
8
Sebuah habitat dapat jenuh atau
tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung pada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat
memisahkan takson tersebut.
Kelompok taksonomi
tertentu dari suatu jasad hidup ditandai dengan keadaan lingkungan yang khas
(niche), tiap spesies mempunyai niche tertentu. Pada azas ini menyatakan bahwa
setiap spesies mempunyai niche tertentu, sehingga spesies-spesies tersebut
dapat berdampingan satu sama lain tanpa berkompetisi, karena satu sama lain mempunyai
kepentingan dan fungsi yang berbeda di alam.
AZAS
9
Keanekaragaman komunitas sebanding
dengan biomassa dibagi produktivitas.
T
= K x (B/P) : D ≈ T
T
= waktu rata-rata penggunaan energi
K
= koefisiensi tetapan
B
= biomassa
P
= produktifitas
D
= keanekaragaman
Azas
ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran energi dalam setiap
biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem
biologi dalam suatu komunitas. Azas ini menurut Morowitz bahwa ada hubungannya
antara biomassa, aliran energi dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
AZAS
10
Pada lingkungan yang stabil
perbandingan atara biomassa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah
asimtot.
Sistem
biologi menjalani evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan
energi dalam lingkungan fisik yang stabil dan memungkinkan berkembang
keanekaragaman. Azas ini menyimpulkan bahwa sistem biologi mengalami evolusi
yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan
fisik yang stebil, yang memungkinkan berkembangnya keanekaragaman.
AZAS
11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) akan mengeksploitasi yang belum mantap (belum dewasa).
Ekosistem,
populasi, atau tungkatan makanan yang sudah dewasa memindahkan energi,
biomassa, dan keanekaragaman dari tingkat organisasi yang belum dewasa.
AZAS
12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat
atau tabiat bergantung pada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu
lingkungan.
Populasi
dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan
lingkungan fisikokimia dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem yang sudah
mantap. Azas ini merupakan kelanjutan dari azas 6 dan 7. Pemilihan (seleksi)
berlaku, tatapi keanekaragaman terus meningkat di lingkungan yang masih stabil,
maka dalam perjalanan waktu dapat diharapkan adanya perbaikan terus menerus
dalam sifat adaptasi lingkungan.
AZAS
13
Lingkungan yang secara fisik mantap
memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang
mantap, yang
kemudian dapat menggalakan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Azas
ini merupakan penjabaran dari azas 1, 9, dan 12. Pada ekosistem meningkat,
sehingga apabila terjadi suatu goncangan pada salah satu jalur, maka jalur yang
lain akan mengambil alih, dengan demikian komunitas masih tetap terjaga kemantapannya.
AZAS
15
Derajat pola keturunan naik turunya
populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya
yang akan mempengaruhi populasi itu.
Azas
ini merupakan kebalikan dari azas 13, tidak adanya keanekaragaman yang tinggi
pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat
ketidakstabilan populasi yang tinggi.
REFERENSI:
Sastrawijaya, A.
T., 2000, Pencemaran Lingkungan. Cet. II, Jakarta:Rineka Cipta
Soeriaatmadja,
R.E., 1989, Ilimu Lingkungan, Edisi ke-IV, Bandung:ITB
Suripin, 2002,
Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air, Yogyakarta:ANDI
How to Play Baccarat - GURI
BalasHapusBaccarat. kadangpintar If you are new to gambling, you should have 메리트카지노총판 some experience in casino. It's very easy to see why there are so many gambling sites 바카라 that offer